SAKURA TRAVEL

KAMI ADALAH AGEN RESMI TIKET PESAWAT ONLINE
we are airlines ticketing agent (online)

(e-Ticket)

UNTUK WILAYAH
for area

SELURUH INDONESIA.

QUICK - FRIENDLY - SIMPLE

Bagi anda yang tidak sempat ke agen, kami siap melayani via sms / telepon:
Untuk reservasi anda cukup sms/call ke kami,
lalu kami infokan ke anda perihal jadwal & harga,
bila anda oke dan melakukan transaksi melalui transfer bank,
kami akan memberi anda kode booking,
anda tinggal tunjukkan kode booking di bandara dimana anda berangkat untuk diprint lalu check-in seperti biasanya.
atau kami kirim tiket anda via email.

Sangat mudah kan!!!

Harga yang kami tawarkan adalah harga resmi airlines, kami tidak bisa menaikkan dan menurunkan harga alias mempermainkan harga, dan jangan kuatir kami akan pilihkan anda dari daftar harga yang paling murah pada saat anda reservasi.

JADI TUNGGU APA LAGI!!!
so wait for!!!

HUBUNGI KAMI :
call and sms us :


"SAKURA TRAVEL"
JL. Hang Tuah - Kp.raya no.2 Tg.Uban,Bintan Utara - KEPRI 29152
email :
ridwanpangaribuan@yahoo.co.id
rince.sirait@yahoo.com
ridwanpangaribuan@hotmail.com

HOTLINE :
081364620734 / 085375389335

(HARI MINGGU/LIBUR KAMI TETAP MELAYANI)
Sunday / Holiday can reserved


==============================================================================================================================

Selasa, 31 Januari 2012

WANITA DALAM ALKITAB


Wanita kristen menghadapi
banyak masalah yang sama
dengan wanita lainnya.
Perbedaannya, mereka dapat
datang kepada Tuhan untuk
memecahkan masalah dan
persoalan mereka. Dalam
percakapan antara dua orang
teman ini, dua wanita
menceritakan tentang
kegelisahan mereka sebagai
wanita, seperti kekuatiran
mereka akan penampilan,
keterbatasan, dan kegelisahan
mereka, dan anugerah untuk
dapat menyerahkan beban
tersebut kepada Tuhan.
KRISTEN

Silahkan download ebooknya DISINI mudah - mudahan bermanfaat bagi seluruh wanita yang ada didunia ini........
Silahkan tuliskan komentar anda dibawah ini...........
TUHAN MEMBERKATI

Rantai Kebaikan

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya.
Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan.
Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri di Sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan. Kata pria itu, “Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson.”
Wah, sebenarn ya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.
Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.
Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapapun ju mlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.
Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan idak pernah ia berbuat hal sebaliknya.
Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat seseorang yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang itu, dan Bryan menambahkan, “Dan ingatlah kepada saya.”
Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.
Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu nampak agak kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya.
Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran. Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada
Bryan.
Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu. Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.
Ada butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu: “Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan: ‘Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu.’ Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.
Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan? Dengan ke lahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.
Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan, “Segalanya akan beres. Aku mengasihimu, Bryan Anderson!”
Ada pepatah lama yang berkata, “Berilah maka engkau diberi.” Hari ini saya mengirimkan kisah menyentuh ini dan saya harapkan anda meneruskannya. Biarkan terang kehidupan kita bersinar. Jangan hapus ki sah ini, jangan biarkan saja!
Kirimkan kepada teman-teman anda! Teman baik itu seperti bintang-bintang di langit. Anda tidak selalu dapat melihatnya, namun anda tahu mereka selalu ada. Tuhan memberkati anda!
(Kisah ini diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk http://pentas-kesaksian.blogspot.com http://pentas-kesaksian.blogspot.com/>. Mohon anda jangan hapus keterangan anda ketika nda memforwardnya atau mempostingnya di website/blog anda. Terima kasih.
Sumber: Milis